Pengertian Piutang Dalam Laporan Keuangan

Sisi lain dari penjualan angsuran adalah timbulnya piutang. Ini berarti perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau badan usaha lain. Dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang penyerahan aktiva lain kepda pihak yang berhutang.

Menurut Zaki Baridwan dalam buku kumpulan artikel intermediate accounting ( 1992;124 ) :

Piutang dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian, yaitu :

  1. Piutang dagang ( usaha )
  2. Piutang bukan dagang
  3. Piutang penghasilan

Kadang-kadang piutang bukan dagang dan piutang penghasilan digabung menjadi satu dan dinamakan piutang lain-lain.

Dalam laporan keuangan Piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Untuk piutang yang timbul bukan dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan, tidak termasuk dalam kelompok piutang dagang tetapi dikelompokkan tersendiri dalam piutang bukan dagang ( bukan usaha ). Contoh dari piutang bukan usaha antara lain :

  • Klaim terhadap perusahaan pengangkutan untuk barang-barang rusak / hilang
  • Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian-kerugian yang dipertanggungkan.
  • Piutang deviden.
  • Piutang pesana pembelian saham, dll.

Penggunan dasar waktu ( accrual basis ) dalam software akuntansi mengakibatkan adanya pengakuan terhadap penghasilan-penghasilan seperti itu diperoleh atas dasar waktu sehingga pada akhir periode dihitung berapa jumlah yang sudah menjadi pendapatan dan jumlah tersebut dicatat sebagai piutang penghasilan. Contohnya antara lain :

  • Piutang pendapatan bunga
  • Piutang pendapatan sewa, dll.


Pengertian Piutang Dalam Laporan Keuangan Pengertian Piutang Dalam Laporan Keuangan Reviewed by Samino on 11.51 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.